SIFAT PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
(INFORMATION PROCESSING APPROACH)
Informasi,
Ingatan dan Berpikir.
Pendekatan ini menekankan bahwa anak-anak
memanipulasi informasi, memonitor dan berstrategi. Pusat untuk pendekatan ini
adalah proses memori. Anak-anak mengembangkan dan meningkatkan proses
pengolahan informasi secara bertahap sehingga memungkinkan mereka untuk
memperoleh pengetahuan baru & keterampilan yang semakin kompleks.
(Demetriou, Mouyi, & Spanoudis, 2011; Halford & Andrews, 2011; Siegler
2009)
Sumber
Kognitif: Kapasitas dan Kecepatan Pengolah Informasi.
Ketika anak-anak tumbuh dan berkembang
menjadi remaja dan dewasa, kemampuan mengolah informasi meningkat. Hal ini
dipengaruhi oleh kenaikan kapasitas otak dan kecepatan pemrosesan informasi. Dua
karakteristik ini sering disebut: Sumber Daya Kognitif dan memiliki pengaruh
yang penting pada memori dan pemecahan masalah.
Dua hal ini berhubungan dengan Biologi dan
Pengalaman yang memberikan kontribusi thd pertumbuhan sumber kognitif
(bjorklund, 2011)
Mekanisme
Perubahan
Menurut Robert Siegler (1998) ada 3
mekanisme yang bekerja sama untuk menciptakan perubahan dalam keterampilan
kognitif anak:
1. Pengodean (Encoding) : proses disimpannya
informasi ke dalam memori. Perubahan dalam keterampilan kognitif anak-anak
tergantung pada peningkatan encoding informasi yang relevan dan mengabaikan
informasi yang tidak relevan. Contoh: persepsi huruf ‘S’ antara anak prasekolah
dengan anak sekolah dasar.
2. Otomatisitas : kemampuan untuk memproses
informasi dengan sedikit usaha atau tidak. Contoh: Membaca.
3. Pengembangan Strategi: menciptakan prosedur
baru untuk memproses informasi. Selain mekanisme perubahan, pengolahan
informasi anak-anak ditandai dengan modifikasi
diri (Siegler, 1998, 2007, 2009) artinya: anak-anak belajar menggunakan apa
yang telah mereka pelajari untuk mengadaptasi respons mereka terhadap sesuatu
yang baru.
Bagian dari modifikasi diri ini mengacu pada
metakognisi yang artinya adalah mengetahui tentang mengetahui
PERHATIAN (ATTENTION)
Perhatian
adalah pemusatan sumber-sumber mental. Perhatian (Attention) adalah
proses konsentrasi pemikiran atau pemusatan aktivitas mental (attention is a
concentration of mental activity).
Perhatian dibagi menjadi 4 jenis perhatian.
(Rhodes, Gelman & Brickman, 2010)
1. Perhatian Selektif. Focus pada aspek
tertentu dari pengalaman yang relevan dan mengabaikan orang lain yang tidak
relevan.
2. Perhatian Terbagi. Konsentrasi lebih dari
satu aktivitas sekaligus. (multitasking activity)
3. Perhatian berkelanjutan. Kemampuan mempertahankan
perhatian dalam jangka waktu tertentu. Masalah mempertahankan perhatian ini
menjadi masalah yang paling umum pada anak-anak dengan ADHD (Attention Defisit
Hyperactivity Disorder)
4. Perhatian Eksekutif. Mencakup perencanaan
tindakan, mengalokasikan perhatian pada tujuan, deteksi kesalahan dan
kompensasi, memantau kemajuan pada tugas, dan berurusan dengan kondisi baru
atau sulit.
Perubahan
Perkembangan.
Perhatian terhadap informasi yang relevan
meningkat pada tahun sekolah dasar dan sekolah menengah (Davidson, 1996).
Pengolahan informasi yang tidak relevan menurun pada masa remaja.
Contoh:
Kemampuan anak-anak prasekolah untuk
mempertahankan perhatian terkait kesiapan sekolah pada anak usia 4,5thn.
Perhatian terus membaik pada usia 5, 6 tahun dan terus meningkat pada usia 11
dan 12 tahun.
INGATAN
(MEMORY)
Ingatan adalah penyimpanan informasi dari
waktu ke waktu. Bagaimana informasi disimpan atau dikodekan ke dalam memori,
bagaimana dipertahankan dan bagaimana informasi tersebut diambil kembali
(recall) untuk tujuan tertentu. Tanpa ingatan, anda tidak dapat menghubungkan
apa yang terjadi pada anda kemarin dan yang terjadi pada anda saat ini.
Penting untuk melihat bagaimana anak-anak
tidak hanya menambahkan sesuatu ke ingatan mereka, tetapi juga bagaimana mereka
membangun ingatan mereka secara aktif (Ornstein & Light 2010).
Ingatan terdiri dari:
Pengodean
(Encoding)
Dalam bahasa sehari-hari dapat berarti
Perhatian dan Pembelajaran (Reed, 2010).
Menonton film, mendengarkan music, berbicara
kepada orang lain & focus pada salah satu hal adalah proses pengodean ke
dalam ingatan.
Pengodean terdiri dari sejumlah proses:
Latihan (Excersice)
Latihan adalah pengulangan informasi dari
waktu ke waktu untuk meningkatkan panjang waktu yang tetap dalam memori.
Contoh:
belajar untuk ujian.
Pengolahan Mendalam
Para peneliti telah menemukan bahwa orang
mengingat informasi lebih baik ketika memprosesnya secara mendalam.
Contoh:
seorang anak mengidentifikasi objek berkaki 4 dan menggonggong adalah anjing.
Elaborasi
Mengacu pada banyaknya informasi yang masuk
pada saat proses pengodean. Salah satu alasan elaborasi bekerja dengan baik
dalam pengodean adalah bahwa hal tersebut menambah kekhasan kode memori (Hunt
& Ellis, 2004). Proses pencarian informasi menjadi lebih mudah ketika kode
memori dibuat unik (Hunt & Kelly, 1996).
Contoh:
jika seseorang menjadi saksi tabrak lari mobil, memori seseorang akan menjadi
lebih baik jika dia sengaja mengodekan pengamatannya bahwa mobil yang menabrak
tsb adalah Avanza Orange dengan jendela berwarna kuning dan bumper berwarna
coklat disbanding dia hanya mengamati sebagai mobil berwarna orange.
Membangun Gambar
Allan Paivio (1971, 1986) berpendapat bahwa
memori disimpan dengan salah satu dari dua cara: Kode Verbal dan Kode Gambar.
Paivio mengatakan bahwa semakin rinci dan unik kode gambar, semakin baik memori
anda dalam mengingat informasi.
Contoh:
dalam suatu studi, peneliti memberikan 20 kata untuk diingat pada anak-anak
kelas 1 s/d 6 “Burung marah kepada anjing putih” “polisi mengecat tenda sirkus
pada hari yang berangin”. Anak-anak ditugaskan untuk membuat gambar di pikiran
mereka untuk setiap kalimat.
Para peneliti menemukan bahwa anak-anak
sekolah dasar dapat menggunakan citra untuk mengingat gambar lebih baik
dibanding melisankan materi, seperti kalimat (Schneider & Pressley, 1997)
Organisasi
Semakin anda menyajikan informasi dalam cara
yang terorganisasi, semakin mudah anda mengingatnya. Hal ini terutama berlaku
jika anda mengatur informasi secara hirarki atau garis besar (Mandler, 1980)
Membingkah : pengelompokan atau “kemasan”,
informasi ke unit yang “lebih tinggi” yang bisa diingat sebagai unit tunggal.
Contoh: panas, kota, buku, lupa, besok,
tersenyum. Cobalah untuk mengingatnya sejenak lalu menuliskannya. Jika anda
mengingat 6 kata berarti anda berhasil memegang 30huruf dalam ingatan anda.
Penyimpanan
Setelah proses pengodean, anak-anak perlu
mempertahankan dan menyimpan informasi tersebut. Terdapat 3 jenis memori:
Memori
Sensori
Memori Sensoris didefinisikan sebagai ”momentary
lingering of sensory information after a stimulus is removed.”
Diterjemahkan secara bebas, kalimat di atas bermakna bahwa Memori Sensoris
adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil.
Tidak semua informasi yang tercatat dalam Memori Sensoris akan disimpan lebih
lanjut ke Memori Jangka Pendek atau Jangka Panjang, karena manusia akan
melakukan proses selective attention, yaitu memilih informasi mana yang
akan diproses lebih lanjut.
Memori
Jangka Pendek
Memori Jangka Pendek disimpan lebih lama dibanding
Memori Sensoris. Memori ini berisi hal-hal yang kita sadari dalam benak kita
pada saat ini. Otak kita dapat melakukan beberapa proses untuk menyimpan apa
yang ada di Memori Jangka Pendek ke dalam Memori Jangka Panjang, misalnya rehearsal
(mengulang-ulang informasi di dalam benak kita hingga akhirnya kita
mengingatnya) atau encoding (proses di mana informasi diubah bentuknya
menjadi sesuatu yang mudah diingat).
contoh konkret proses encoding adalah ketika kita
melakukan chunking, seperti ketika kita mengingat nomor telepon, di mana
kita akan berusaha membagi-bagi sederetan angka itu menjadi beberapa potongan
yang lebih mudah diingat.
Memori Jangka Panjang
Memori
Jangka Panjang adalah informasi-informasi yang disimpan dalam ingatan kita
untuk keperluan di masa yang akan datang. Ketika kita membutuhkan informasi
yang sudah berada di Memori Jangka Panjang, maka kita akan melakukan proses retrieval,
yaitu proses mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan tersebut.
Model 3 Penyimpanan Memori.
Dikembangkan
oleh Richard Atkinson & Richard Shiffrin (1968). Atkinson dan Shiffrin
mengklaim bahwa informasi lama disimpan dalam memori jangka pendek melalui
penggunaan latihan, semakin besar kesempatan adalah masuk ke memori jangka
panjang dapat diambil kembali ke dalam memori jangka pendek.
Isi Memori jangka Panjang
Menurut
Bartlett (2010) memori jangka panjang dibagi menjadi subtipe. Memori Deklaratif
& memori Non Deklaratif dan subtipe Deklaratif dibagi lagi menjadi Memori
Semantik dan Memori Episodik
Memori
semantik: pengetahuan umum tentang dunia.
Memori
ini meliputi:
1. pengetahuan
yang dipelajar di sekolah.
2. Pengetahuan
dalam bidang keahlian, seperti catur.
3. Pengetahuan
umum lainnya.
Memori
episodik: retensi informasi tentang dimana dan kapan kejadian hidup. Memori ini
meliputi:
1. kenangan
hari pertama siswa sekolah.
2. Siapa teman makan siang pertama mereka.
Memori deklaratif: ingaan sadar informasi
atau memori eksplisit. Demontrasinya adalah sbb:
1. menceritakan acara yang telah mereka saksikan
2. menjelaskan prinsip dasar matematika.
Memori Non Deklaratif: pengetahuan
procedural dalam bentuk keterampilan dan operasi kognitif. Memori ini tidak
dapat dijelaskan secara sadar. Sulit dikomukasikan secara verbal. Kadang sebut
juga “mengetahui bagaimana” contoh: melakukan tarian, naik sepeda, mengetik
papan computer.
Efek posisi serial:
Ingatan lebih baik pada barang2 yang
terdapat pada awal dan akhir daftar item. Misal: memberikan arahan.
Prinsip khusus pengodean: asosiai yang
terbentuk pada saat pengodean atau belajar mengambil isyarat yang efektif.
Contoh: cerita ttg mother Teresa.
Melupakan isyarat bergantung:
Kegagalan pengambilan informasi karena
kurangnya petunjuk pengambilan yang efektif.
Prinsip ini konsisten dengan teori gangguan,
yang menyatakan kita lupa bukan karena kita benar2 kehilangan memori, tapi
karena informasi lain menghalangi apa yang coba untuk diingat.
Teori peluruhan: waktu bertanggung jawab
terhadap pada melupakan.